Opini & Editorial 16 Jun 2025, 22:46

Editorial: Evaluasi Kebijakan Energi Terbarukan: Apakah Target Sudah Realistis?

MUI Kecam Gagasan Trump Relokasi Warga Gaza: Rencana Jahat yang Harus Ditolak! Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras gagasan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk me...

MUI Kecam Gagasan Trump Relokasi Warga Gaza: Rencana Jahat yang Harus Ditolak!

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras gagasan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi warganya secara permanen. MUI menilai gagasan tersebut sebagai "rencana jahat" yang harus ditolak mentah-mentah.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengungkapkan kekhawatirannya dalam pernyataan kepada wartawan pada Rabu (5/2/2025). Ia menilai, gagasan Trump tersebut akan merusak kemerdekaan Palestina.

"Ini adalah rencana jahat yang harus ditolak oleh kita semua. Menurut saya, kepemimpinan Amerika dan Israel benar-benar tidak sincere atau jujur terkait dengan gencatan senjata yang sudah disepakati. Masih terus dibuat rencana dan langkah-langkah yang meyakinkan agar Gaza dan Palestina secara keseluruhan tetap di bawah kontrol Israel dan Amerika," tegas Sudarnoto.

Lebih lanjut, Sudarnoto menekankan pentingnya kewaspadaan dan pengawasan yang ketat terhadap setiap langkah yang diambil oleh AS dan Israel. Ia mengatakan, ide relokasi yang dilontarkan Trump beberapa waktu lalu semakin diperkuat dengan pertemuan Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Karena itu, kewaspadaan dan pengawasan haruslah dilakukan secara lebih terukur agar semua upaya yang merusak dan menghancurkan cita-cita kemerdekaan Palestina bisa dihentikan," ujarnya.

MUI memandang bahwa gencatan senjata bertahap yang tengah berlangsung di Gaza merupakan jalan menuju kemerdekaan bagi Palestina. Sudarnoto meminta agar proses gencatan senjata ini diawasi dengan seksama, agar tidak dirusak oleh rencana-rencana jahat dari pihak-pihak tertentu.

"Gencatan senjata bertahap ini adalah jalan untuk kemerdekaan Palestina dan pergi atau keluarnya tentara pendudukan Israel dari seluruh wilayah Palestina. Karena itu, proses ini harus dijaga sepenuhnya jangan sampai dirusak oleh rencana jahat Amerika-Israel," ucapnya.

MUI mendesak negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk bersatu dan mengambil langkah-langkah konstruktif dalam menghadapi konspirasi yang dilancarkan oleh AS dan Israel. Menurut Sudarnoto, hanya dengan persatuan, negara-negara Islam mampu menggagalkan rencana jahat tersebut.

"Negara-negara OKI kembali dituntut untuk bersepakat melakukan langkah konstruktif menghadapi konspirasi jahat Amerika-Israel, menghentikan keinginan Amerika untuk taking over, owning, menguasai dan mengontrol Gaza. Ini kesempatan bagi negara-negara OKI dan bahkan masyarakat untuk membantu dan membangun Gaza/Palestina baru yang bebas dari segala bentuk penjajahan," jelasnya.

Sudarnoto juga mengingatkan agar tidak berharap pada bantuan dan dukungan dari Amerika Serikat dalam rekonstruksi Gaza-Palestina. Ia meyakini bahwa di balik bantuan tersebut terdapat motif tersembunyi yang tidak baik.

"Dukungan dan bantuan yang jernih dan tulus hanya bisa dilakukan oleh semua pihak yang selama ini membela Palestina. Jangan berharap terhadap bantuan dan dukungan Amerika untuk rekonstruksi Gaza-Palestina karena di balik itu ada motif busuk," lanjutnya.

MUI juga mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan konsolidasi dengan negara-negara yang selama ini konsisten membela Palestina. Hal ini bertujuan untuk memperkuat posisi dalam melawan gagasan relokasi yang dicetuskan oleh Trump.

"Mendorong pemerintah RI untuk terus mengambil prakarsa melakukan dialog dan konsolidasi dengan negara-negara yang selama ini telah memberikan pembelaan kepada Palestina. Ada lebih 2/3 negara anggota PBB yang telah memberikan dukungan kepada Palestina. Pertemuan-pertemuan bilateral dan multilateral untuk mengawal gencatan senjata ini sungguh sangat penting antara lain untuk melawan ide relokasi Trump," katanya.

Kepada masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, MUI mengimbau agar lembaga-lembaga filantropi dan komunitas pembela Palestina semakin memperkuat konsolidasi dan kebersamaan dalam membantu dan mengawal kemerdekaan Palestina.

"Kepada masyarakat dan khususnya umat Islam, lembaga-lembaga filantropi dan lembaga/komunitas pembela Palestina agar semakin memperkuat konsolidasi dan kebersamaan untuk terus membantu dan mengawal kemerdekaan Palestina. Jangan biarkan Amerika Serikat mengambil alih dan mengontrol Gaza-Palestina. Persatuan di kalangan kita juga sangat penting, konsolidasi komunikasi pemerintah-masyarakat perlu penguatan," lanjutnya.

Gagasan relokasi warga Gaza secara permanen ini sebelumnya dilontarkan oleh Donald Trump, yang menyebut bahwa "masalah Gaza tidak pernah selesai". Trump bahkan secara terbuka menyatakan bahwa AS akan menguasai Gaza untuk jangka panjang dan mengembangkan daerah tersebut secara ekonomi, setelah penduduk Gaza direlokasi ke tempat lain. Gagasan ini tentu saja bertentangan dengan kebijakan AS selama puluhan tahun terhadap konflik Israel-Palestina.

Sumber: news.detik.com