Ekonomi & Bisnis 23 Jun 2025, 01:55

Diluncurkan Hari Ini, Wasekjen Hipmi: Danantara Tonggak Baru Pengelolaan BUMN

Diluncurkan Hari Ini, Wasekjen Hipmi: Danantara Tonggak Baru Pengelolaan BUMN JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi diluncurkan hari ini, Senin (24/2/2025) di Ja...

Diluncurkan Hari Ini, Wasekjen Hipmi: Danantara Tonggak Baru Pengelolaan BUMN

JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi diluncurkan hari ini, Senin (24/2/2025) di Jakarta. Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Wasekjen BPP Hipmi), Anthony Leong, menilai bahwa Danantara akan menjadi tonggak baru bagi modernisasi pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.

"Dengan dukungan dari pimpinan tertinggi dan minat kuat dari investor global, Danantara akan menjadi tonggak baru bagi modernisasi pengelolaan BUMN di Indonesia," ujar Anthony dalam keterangannya, Ahad (23/2/2025).

Anthony menjelaskan bahwa pembentukan Danantara merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mereformasi dan meningkatkan kinerja BUMN melalui pendekatan manajemen modern. Menurutnya, strategi ini sejalan dengan praktik unggulan yang telah diterapkan oleh Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia. Sementara di China, pengelolaan BUMN sektor non-finansial dikendalikan oleh SASAC.

"Inisiatif ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) itu.

Lebih lanjut, Anthony menyatakan dukungannya terhadap pilihan Presiden Prabowo Subianto dalam menentukan CEO dan jajaran eksekutif Danantara. Ia yakin sosok yang dipilih adalah individu yang kredibel, memiliki rekam jejak yang jelas, dan kompeten di bidangnya.

Antusiasme terhadap Danantara didasari oleh beberapa faktor pendukung, seperti inovasi dalam sistem pengelolaan, adopsi teknologi mutakhir, serta penerapan best practice global yang dinilai akan menjadi nilai tambah yang signifikan.

Anthony juga menyoroti pentingnya sumber daya manusia (SDM) profesional di semua tingkatan, mulai dari level atas hingga manajemen. Ia menekankan bahwa SDM yang dibutuhkan tidak hanya unggul secara teknis dan memiliki integritas, tetapi juga harus memiliki visi strategis yang jelas.

"Temasek menunjukkan bahwa sinergi antara kepemimpinan visioner dan pengelolaan profesional menghasilkan kinerja optimal. Jika dilakukan dengan baik, akan membawa dampak positif jangka panjang," jelas pakar digital tersebut.

Pemerintah berencana menyiapkan berbagai proyek yang akan menjadi sasaran investasi Danantara, termasuk potensi energi hijau (green energy) sebesar 60-70 gigawatt, genome sequencing, hingga artificial intelligence (AI).

"Harapannya, dengan konsolidasi ini, bisa hadirkan investasi yang berkelanjutan sehingga menjadi game changer dalam pengelolaan aset negara, sekaligus membuka peluang kerja sama strategis internasional," imbuh Anthony.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menyampaikan rencana peluncuran Danantara dalam pidato politiknya pada acara HUT Ke-17 Partai Gerindra.

"Tanggal 24 Februari yang akan datang, kita akan luncurkan Dana Investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara," kata Prabowo beberapa waktu lalu.

Danantara diharapkan menjadi lembaga pengelola modal besar di Indonesia, dengan operasional yang menyerupai holding Temasek dari Singapura. Nantinya, Danantara akan mengelola aset sebesar 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350). Dengan aset sebesar itu, Danantara diproyeksikan akan menjadi Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar keempat di dunia.

Sumber: ekonomi.republika.co.id