Sosial & Budaya 17 Jun 2025, 03:50

Dampak Modernisasi: Kekhawatiran Hilangnya Nilai Gotong Royong di Masyarakat Urban Indonesia

Dampak Modernisasi: Kekhawatiran Hilangnya Nilai Gotong Royong di Masyarakat Urban Indonesia JAKARTA, Indonesia – Sebuah studi terbaru mengungkap adanya penurunan signifikan dalam praktik gotong royon...

Dampak Modernisasi: Kekhawatiran Hilangnya Nilai Gotong Royong di Masyarakat Urban Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Sebuah studi terbaru mengungkap adanya penurunan signifikan dalam praktik gotong royong di kalangan masyarakat urban Indonesia. Perubahan gaya hidup yang dipicu oleh modernisasi dan urbanisasi disinyalir menjadi penyebab utama terkikisnya nilai-nilai tradisional ini.

Studi yang dilakukan oleh [Sebutkan Nama Lembaga atau Peneliti, Jika Ada] ini menyoroti bagaimana individualisme yang semakin menguat dan kesibukan masyarakat kota telah mengurangi interaksi sosial dan partisipasi dalam kegiatan gotong royong. Gotong royong, yang merupakan esensi dari kehidupan bermasyarakat di Indonesia, kini menghadapi tantangan serius di tengah arus modernisasi.

Faktor-faktor Pemicu Penurunan Gotong Royong

Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada penurunan praktik gotong royong di masyarakat urban:

  1. Individualisme: Nilai-nilai individualistik semakin menguat seiring dengan perkembangan ekonomi dan akses terhadap informasi. Masyarakat cenderung lebih fokus pada pencapaian pribadi dan kurang peduli terhadap kepentingan bersama.
  2. Kesibukan: Gaya hidup yang serba cepat di perkotaan membuat masyarakat semakin sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas pribadi. Waktu luang untuk berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong menjadi terbatas.
  3. Perubahan Struktur Sosial: Pergeseran struktur sosial dari masyarakat agraris ke masyarakat industri telah mengubah cara masyarakat berinteraksi dan berorganisasi. Komunitas tradisional yang dulu menjadi wadah gotong royong kini semakin melemah.
  4. Teknologi: Meskipun teknologi dapat memfasilitasi komunikasi dan koordinasi, namun juga dapat mengurangi interaksi tatap muka dan rasa kebersamaan.
  5. Mobilitas Penduduk: Urbanisasi menyebabkan perpindahan penduduk dari desa ke kota, yang seringkali memutus ikatan sosial dengan komunitas asal dan menciptakan lingkungan yang lebih anonim.

Dampak Terhadap Kehidupan Bermasyarakat

Hilangnya nilai gotong royong dapat berdampak negatif terhadap kehidupan bermasyarakat. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

  • Melemahnya Solidaritas Sosial: Gotong royong merupakan perekat sosial yang memperkuat hubungan antaranggota masyarakat. Penurunannya dapat menyebabkan melemahnya solidaritas sosial dan meningkatkan konflik.
  • Berkurangnya Rasa Aman dan Nyaman: Gotong royong seringkali digunakan untuk mengatasi masalah bersama, seperti menjaga keamanan lingkungan dan membantu warga yang terkena musibah. Hilangnya praktik ini dapat mengurangi rasa aman dan nyaman di masyarakat.
  • Kesenjangan Sosial: Masyarakat yang kurang mampu seringkali bergantung pada gotong royong untuk memenuhi kebutuhan dasar. Penurunannya dapat memperburuk kesenjangan sosial dan meningkatkan kemiskinan.
  • Hilangnya Identitas Budaya: Gotong royong merupakan bagian penting dari identitas budaya Indonesia. Penurunannya dapat mengancam keberlangsungan nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal.

Upaya Revitalisasi Nilai Gotong Royong

Menyadari pentingnya gotong royong bagi kehidupan bermasyarakat, berbagai upaya perlu dilakukan untuk merevitalisasi nilai-nilai ini di masyarakat urban. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pendidikan: Mengintegrasikan nilai-nilai gotong royong dalam kurikulum pendidikan formal dan informal.
  • Sosialisasi: Mengkampanyekan pentingnya gotong royong melalui media massa dan media sosial.
  • Penguatan Komunitas: Mendukung pembentukan dan penguatan komunitas-komunitas lokal sebagai wadah gotong royong.
  • Fasilitasi: Memfasilitasi kegiatan gotong royong di masyarakat, seperti kerja bakti, ronda malam, dan pengumpulan dana untuk membantu warga yang membutuhkan.
  • Peran Pemerintah: Pemerintah dapat memberikan insentif bagi masyarakat yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.

Kesimpulan

Penurunan praktik gotong royong di masyarakat urban Indonesia merupakan tantangan serius yang perlu diatasi. Dengan upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan, nilai-nilai tradisional ini dapat direvitalisasi dan diadaptasi dengan gaya hidup modern. Gotong royong bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga fondasi penting bagi terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Sumber: news.detik.com