Lingkungan & Cuaca 02 Jul 2025, 07:57

Cuaca Hari Ini Rabu 2 Juli 2025, BMKG: Jakarta Diprediksi Hujan Sore - Malam

Liputan6.com, Jakarta -Sejumlah wilayah Jakarta diperkirakan akan turun hujan pada sore hingga malam nanti. Demikian prakiraancuaca hari ini, Rabu, 2 Juli 2025 yang disampaikan Badan Meteorologi, Klim...

Liputan6.com, Jakarta -Sejumlah wilayah Jakarta diperkirakan akan turun hujan pada sore hingga malam nanti. Demikian prakiraancuaca hari ini, Rabu, 2 Juli 2025 yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Seperti dilansirAntara, BMKG memprakirakan bahwa seluruh langit wilayahJakartaakan diselimuti awan sejak pagi hingga siang hari.

Sementara sore harinya, sebagian wilayah Jakarta diperkirakan akan turun hujan ringan. Hanya Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu yang diperkirakan masih berawan pada sore nanti.

Beranjak pada malam hari, seluruh Jakarta diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.

Adapun suhu di Jakarta hari ini diperkirakan berkisar antara 23-31 derajat celcius dengan kecepatan angin berkisar antara 2-17 kilometer (km) per jam.

Sebelumnya diberitakan,BMKGmengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama periode libur sekolah Juni-Juli 2025.

Meski Indonesia telah memasuki musim kemarau, kondisi atmosfer yang masih labil menyebabkan sejumlah wilayah tetap berpotensi mengalamihujansedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini belum merata karena angin Monsun Australia, yang menjadi pendorong utama kemarau, masih relatif lemah.

Selain itu, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.

“Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin masih aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita dalam siaran pers seperti dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (30/6/2025)

Dwikorita menerangkan, dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk beberapa destinasi wisata utama, diprakirakan mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan.

Aktivitas MJO yang saat ini berada di wilayah Indonesia, terutama meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan, menjadi pemicu utama kondisi ini.

Selain itu, kelembapan atmosfer yang masih tinggi serta angin timuran yang belum stabil menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya hujan, bahkan di kawasan yang biasanya sudah kering di musim kemarau.

Di wilayah pegunungan, hujan berpotensi memicu longsor atau tumbangnya pohon, sementara di wilayah laut, angin kencang dan gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan aktivitas wisata air.

Dwikorita menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam merencanakan perjalanan liburan, terutama menuju destinasi seperti kawasan Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu, yang berpotensi mengalami hujan pada siang hingga malam hari.

Sementara itu, kawasan wisata pesisir seperti Bali dan Lombok juga perlu diwaspadai karena potensi gelombang tinggi dan angin kencang dari arah timur yang dapat membahayakan aktivitas di laut.

Di wilayah Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, hujan lebat dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi, terutama pada sore hingga malam hari.

“Masyarakat yang hendak bepergian ke tempat wisata agar selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG. Jangan hanya mengandalkan prediksi berdasarkan musim, karena dinamika atmosfer saat ini sangat aktif dan cepat berubah. Kami terus memutakhirkan prakiraan cuaca harian dan peringatan dini untuk memastikan masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman,” ucap Dwikorita.

Dwikorita juga mengingatkan, dengan kondisi cuaca yang masih dinamis, masyarakat diminta untuk menyesuaikan aktivitas wisata dengan perkembangan cuaca terkini, termasuk membawa perlengkapan seperti jas hujan dan pakaian hangat, serta menghindari aktivitas luar ruang jika terdapat peringatan cuaca buruk.

BMKG, lanjut dia, akan terus memantau perkembangan sistem atmosfer secara real-time dan akan menyampaikan peringatan dini apabila terindikasi adanya peningkatan risiko cuaca ekstrem.

“Seluruh informasi resmi dapat diakses melalui laman http://www.bmkg.go.id, aplikasi mobile infoBMKG, serta kanal media sosial resmi @infobmkg,” ucapnya memungkasi.

Sumber: liputan6.com