BRIN Gandeng Perusahaan Teknologi Kembangkan Mobil Listrik Otonom 'Garuda EV-2'
BRIN Gandeng Perusahaan Teknologi Kembangkan Mobil Listrik Otonom 'Garuda EV-2' Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng perusahaan teknologi lokal untuk mengembangkan mobil listr...
BRIN Gandeng Perusahaan Teknologi Kembangkan Mobil Listrik Otonom 'Garuda EV-2'
Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng perusahaan teknologi lokal untuk mengembangkan mobil listrik otonom generasi kedua, yang diberi nama 'Garuda EV-2'. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong inovasi di bidang transportasi berkelanjutan dan mengembangkan teknologi kendaraan otonom yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Kapan pengembangan ini dimulai dan perusahaan mana saja yang terlibat masih belum diumumkan secara rinci, namun kolaborasi ini menandai langkah maju dalam upaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik otonom di tanah air.
Pengembangan 'Garuda EV-2' merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya dan diharapkan dapat menghadirkan peningkatan signifikan dalam hal performa, keamanan, dan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan perkotaan. Mobil listrik otonom ini akan dilengkapi dengan sensor-sensor canggih, sistem navigasi berbasis kecerdasan buatan (AI), dan berbagai fitur keselamatan terkini.
Menurut sumber dari BRIN, pengembangan 'Garuda EV-2' ini didasari oleh visi untuk menciptakan solusi transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan aman bagi masyarakat Indonesia. "Kami melihat potensi besar dalam pengembangan kendaraan listrik otonom untuk mengatasi berbagai permasalahan transportasi di Indonesia, seperti kemacetan, polusi udara, dan angka kecelakaan lalu lintas," ujar seorang peneliti BRIN yang terlibat dalam proyek ini.
Teknologi otonom yang diterapkan pada 'Garuda EV-2' memungkinkan kendaraan untuk bergerak tanpa intervensi pengemudi, berkat serangkaian sensor seperti LiDAR (Light Detection and Ranging), radar, dan kamera yang memantau lingkungan sekitar. Data yang diperoleh dari sensor-sensor ini kemudian diproses oleh sistem AI untuk membuat keputusan navigasi yang tepat, seperti memilih jalur yang optimal, menghindari rintangan, dan mematuhi rambu lalu lintas.
Selain itu, 'Garuda EV-2' juga dirancang untuk terintegrasi dengan infrastruktur transportasi cerdas (ITS) yang sedang dikembangkan di berbagai kota di Indonesia. Integrasi ini memungkinkan kendaraan untuk berkomunikasi dengan sistem lalu lintas pusat, mendapatkan informasi real-time tentang kondisi jalan, dan mengoptimalkan rute perjalanan.
Pengembangan mobil listrik otonom ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri otomotif dan teknologi di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan perusahaan teknologi lokal, BRIN berupaya untuk meningkatkan kemampuan riset dan pengembangan (R&D) di dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong transfer teknologi.
"Kami berharap 'Garuda EV-2' dapat menjadi platform bagi pengembangan teknologi kendaraan otonom yang lebih canggih di masa depan," kata peneliti BRIN tersebut. "Selain itu, proyek ini juga merupakan wujud komitmen BRIN untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat."
Namun, pengembangan kendaraan otonom juga menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan regulasi, infrastruktur, dan penerimaan masyarakat. Pemerintah perlu menyiapkan regulasi yang jelas dan adaptif untuk mengatur operasional kendaraan otonom di jalan raya, serta berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya listrik dan jaringan komunikasi yang handal.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat juga diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan terhadap teknologi kendaraan otonom. Masyarakat perlu diyakinkan bahwa kendaraan otonom aman, handal, dan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kehidupan sehari-hari.
BRIN dan mitra-mitra terkait berkomitmen untuk terus melakukan riset dan pengembangan, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Diharapkan, 'Garuda EV-2' dapat menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan teknologi kendaraan otonom di Indonesia dan membuka jalan bagi masa depan transportasi yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan aman. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam industri kendaraan listrik otonom global.
Sumber: liputan6.com