Lifestyle 10 Jun 2025, 00:12

Booming Wisata Wellness di Bali: Peluang Bisnis Baru di Sektor Pariwisata

Booming Wisata Wellness di Bali: Peluang Bisnis Baru di Sektor Pariwisata DENPASAR, BALI – Bali semakin memantapkan posisinya sebagai destinasi wisata wellness atau kebugaran terfavorit. Meningkatnya...

Booming Wisata Wellness di Bali: Peluang Bisnis Baru di Sektor Pariwisata

DENPASAR, BALI – Bali semakin memantapkan posisinya sebagai destinasi wisata wellness atau kebugaran terfavorit. Meningkatnya minat wisatawan terhadap pengalaman relaksasi dan revitalisasi tubuh serta pikiran, membuka peluang bisnis baru yang menjanjikan bagi para pelaku pariwisata lokal. Fenomena ini didorong oleh kesadaran masyarakat global akan pentingnya kesehatan mental dan fisik, terutama pasca pandemi COVID-19.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan jumlah wisatawan yang datang ke Bali dengan tujuan utama mencari pengalaman wellness. Mereka tidak hanya mencari liburan biasa, tetapi juga menginginkan aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup, seperti yoga, meditasi, spa, detoksifikasi, dan terapi holistik.

"Bali memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pusat wellness dunia," ujar seorang pengamat pariwisata Bali, I Gusti Ngurah Agung, pada Senin (24/06/2024). "Keindahan alamnya yang memukau, budaya yang kaya, dan keramahan masyarakatnya menciptakan suasana yang kondusif untuk relaksasi dan penyembuhan."

Peluang bisnis yang muncul dari tren ini sangat beragam. Mulai dari pengembangan resort dan villa dengan fasilitas wellness terintegrasi, pembukaan studio yoga dan meditasi, hingga penyediaan layanan spa dan terapi tradisional Bali. Selain itu, bisnis yang menawarkan produk-produk kesehatan alami, seperti makanan organik, suplemen herbal, dan kosmetik alami juga semakin diminati.

Beberapa pelaku pariwisata lokal telah berhasil memanfaatkan peluang ini. Contohnya, sejumlah hotel dan resort di Ubud, yang dikenal sebagai pusat seni dan budaya Bali, menawarkan paket wellness yang meliputi yoga pagi di tengah sawah, pijat tradisional Bali, dan kelas memasak makanan sehat. Ada pula pusat-pusat retret yang menawarkan program detoksifikasi dan revitalisasi tubuh dengan menggunakan metode alami.

Namun, persaingan di sektor ini juga semakin ketat. Para pelaku bisnis harus mampu menawarkan produk dan layanan yang unik dan berkualitas untuk menarik perhatian wisatawan. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan aspek keberlanjutan dan etika dalam menjalankan bisnis wellness.

"Wisatawan wellness semakin cerdas dan peduli terhadap isu-isu lingkungan dan sosial," kata Agung. "Mereka akan lebih memilih bisnis yang ramah lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan menghormati budaya Bali."

Pemerintah daerah Bali juga memberikan dukungan terhadap pengembangan wisata wellness. Salah satunya dengan mempromosikan Bali sebagai destinasi wellness di berbagai pameran pariwisata internasional. Selain itu, pemerintah juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku bisnis lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.

Meski demikian, beberapa tantangan masih perlu diatasi untuk mengembangkan potensi wisata wellness di Bali secara optimal. Salah satunya adalah masalah infrastruktur yang belum memadai di beberapa daerah. Selain itu, masih ada oknum yang memanfaatkan tren ini untuk melakukan praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab, seperti menawarkan layanan spa ilegal atau menjual produk kesehatan palsu.

Dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan terus berinovasi, Bali memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata wellness terkemuka di dunia. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, tetapi juga meningkatkan citra Bali sebagai destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Sebagai penutup, booming wisata wellness di Bali bukan hanya sekadar tren sesaat, tetapi merupakan perubahan gaya hidup masyarakat global yang semakin peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Peluang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku pariwisata lokal untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Sumber: travel.tempo.co