Lingkungan & Cuaca 11 Jun 2025, 02:10

BMKG: Wilayah Sulut berpotensi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan

BMKG: Sulawesi Utara Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Hingga 15 Mei 2025 Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem...

BMKG: Sulawesi Utara Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Hingga 15 Mei 2025

Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda wilayah Sulawesi Utara (Sulut) hingga beberapa hari ke depan. Peringatan ini dikeluarkan pada hari Selasa, 13 Mei 2025, menyusul analisis kondisi atmosfer yang menunjukkan peningkatan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut, menjelaskan bahwa peringatan dini ini berlaku hingga tanggal 15 Mei 2025. "BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga tanggal 15 Mei 2025," ujarnya.

Wilayah yang Berpotensi Terdampak

BMKG memprediksi bahwa cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Sulut. Secara rinci, wilayah-wilayah yang diperkirakan akan terdampak adalah sebagai berikut:

  • Selasa, 13 Mei 2025: Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
  • Rabu, 14 Mei 2025: Kota Manado, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
  • Kamis, 15 Mei 2025: Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow.

Imbauan Kewaspadaan

Menanggapi potensi cuaca ekstrem ini, Astrid Lasut mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. "Kami berharap warga mewaspadai bencana banjir, tanah longsor, ataupun pohon tumbang sebagai dampak dari kondisi cuaca ekstrem," tegasnya.

Imbauan ini dikeluarkan mengingat curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang labil dapat memicu terjadinya bencana alam. Selain itu, angin kencang juga berpotensi merobohkan pohon dan merusak infrastruktur.

Tindakan yang Perlu Diambil

Untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan sebagai berikut:

  • Membersihkan saluran air: Pastikan saluran air di sekitar rumah dan lingkungan bersih dari sampah dan material lain yang dapat menghambat aliran air.
  • Memantau perkembangan cuaca: Terus pantau informasi terkini mengenai perkembangan cuaca dari sumber-sumber resmi seperti BMKG dan media massa.
  • Menghindari aktivitas di luar rumah: Jika memungkinkan, hindari aktivitas di luar rumah saat hujan deras disertai petir dan angin kencang.
  • Memperkuat struktur rumah: Periksa dan perkuat struktur rumah, terutama bagian atap dan dinding, untuk mencegah kerusakan akibat angin kencang.
  • Menjauhi daerah rawan bencana: Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika ada tanda-tanda akan terjadi bencana.

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

BMKG juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dan penanggulangan bencana. Pemerintah daerah diharapkan dapat menyiagakan tim reaksi cepat, mempersiapkan peralatan dan logistik, serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tindakan-tindakan yang perlu diambil saat terjadi bencana.

Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah daerah dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam, sehingga kerugian jiwa dan materi dapat diminimalkan.

Sumber: antaranews.com