BMKG: Cuaca Jakarta Awal Pekan Senin 14 Juli 2025 Berpotensi Hujan Ringan Sore Nanti
Liputan6.com, Jakarta -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakancuacapada awal pekan, Senin (14/7/2025) di sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi hujan ringan pada sore nan...
Liputan6.com, Jakarta -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakancuacapada awal pekan, Senin (14/7/2025) di sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi hujan ringan pada sore nanti.
Pada Senin pagi (14/7/2025), seluruh wilayahJakartaakan berawan dengan suhu diperkirakan 27 – 32 derajat Celcius dengan kelembapan udara rata-rata 73-81 persen, sedangkan kecepatan angin pada pagi hari rata-rata 1,3 – 5,7 km/jam.
"Memasuki siang hari sebagian besar Jakarta masih akan berawan kecuali Jakarta Selatan yang akan hujan ringan. Untuk suhu rata-rata ada di angka 27-32 derajat Celcius dengan kelembapan udara rata-rata 55-81 persen, sedangkan kecepatan angin rata-rata angin 0,4-5,9 km/jam," terang BMKG dikutip dariAntara,Senin (14/7/2025).
Selanjutnya, kataBMKG, untuk cuaca pada sore hari wilayah Jakarta diprakirakan akanhujan ringankecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang akan berawan.
"Untuk suhu rata-rata 26-29 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar 70-84 persen, sedangkan kecepatan angin pada malam hari berkisar pada 0,7-11,5 km/jam," jelas BMKG.
Kemudian untuk malam nanti,cuaca Jakartadiprediksi akan berawan dengan suhu rata-rata 26-28 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar 75-85 persen, sedangkan kecepatan angin pada malam hari berkisar pada 2,8-6,4 km/jam.
Sementara itu, pada Selasa dini hari 15 Juli 2025 nanti, seluruh Jakarta akan berawan dengan suhu rata-rata 25-27 derajat Celcius dengan kelembapan udara 80-92 persen, sedangkan kecepatan angin berkisar pada 3,4-5,5 km/jam.
Tak kuat menahan derasnya air usai diguyur hujan deras, tembok gudang Sudin Sumber Daya Air Pemkot Jakarta Selatan jebol. Sejumlah kendaraan rusak tertimpa tembok yang roboh.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Jawa Tengah (Jateng) untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti kekeringan dan hujan lebat pada musim kemarau 2025.
"Berdasarkan surat Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II bernomor e.B/KL.00.02/020/KBB2/VII/2025 tentang Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian II Juli 2025, sebanyak 27 dari 54 Zona Musim (ZOM) di Jawa Tengah telah memasuki musim kemarau pada Dasarian II Juli 2025," ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, melansir Antara, Minggu 13 Juli 2025.
Dia menjelaskan, dalam hal ini, wilayah yang sudah memasuki musim kemarau tersebar di sebagian besar Kabupaten Brebes, Tegal, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Klaten, Wonogiri, Blora, hingga Demak.
Bahkan, kata Teguh, untuk wilayah Boyolali, Jepara, dan Wonogiri berstatus waspada kekeringan meteorologis, sedangkan Klaten berstatus siaga kekeringan meteorologis.
"Hasil monitoring parameter iklim global seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) serta Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada dalam kondisi netral dan diprediksi tetap netral hingga semester kedua tahun 2025," terang dia.
Menurut Teguh, sementara suhu muka laut (Sea Surface Temperature/SST) di perairan Indonesia pada periode Juli hingga Desember 2025, secara umum diprediksi akan didominasi oleh normal hingga anomali positif atau lebih hangat dengan kisaran nilai 0,5 derajat Celius hingga 2 derajat Celsius.
"Dengan demikian, hujan masih berpotensi terjadi pada Dasarian II Juli 2025 di sejumlah wilayah Jawa Tengah," ucap Teguh.
Teguh mengatakan, tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Purbalingga, Banjarnegara, dan Pekalongan, masuk dalam kategori waspada terhadap curah hujan tinggi yang berkisar 150–200 milimeter per dasarian.
"Bahkan, hujan lebat berpotensi terjadi pada hari ini di sejumlah wilayah dataran tinggi, seperti Karangreja dan Bojongsari (Kabupaten Purbalingga), Batur dan Kalibening (Banjarnegara), Paninggaran (Pekalongan), hingga wilayah selatan Kabupaten Tegal dan Brebes. Sementara untuk tanggal 14–20 Juli, potensi hujan lebat dinyatakan nihil," jelas dia.
Teguh mengimbau informasi mengenai peringatan dini cuaca dan iklim itu bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kedua kondisi tersebut.
Sumber: liputan6.com