Berita dan Informasi Tren gaya hidup sehat Terkini dan Terbaru Hari ini - detikcom
Ekspor Kelapa Melonjak, BPS Ungkap Penyebab Harga di Dalam Negeri Sempat Meroket Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa lonjakan ekspor kelapa ke sejumlah negara Asi...
Ekspor Kelapa Melonjak, BPS Ungkap Penyebab Harga di Dalam Negeri Sempat Meroket
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa lonjakan ekspor kelapa ke sejumlah negara Asia, seperti China, Vietnam, dan Thailand, menjadi penyebab utama kenaikan harga kelapa di pasar domestik. Pernyataan ini disampaikan pada hari Rabu, 28 Mei 2025, di Jakarta, menyoroti dampak signifikan perdagangan internasional terhadap harga komoditas lokal.
Penyebab Kenaikan Harga Kelapa
Menurut data yang dirilis BPS, peningkatan permintaan kelapa dari ketiga negara tersebut telah mendorong para eksportir untuk memprioritaskan pengiriman ke luar negeri. Akibatnya, pasokan kelapa di dalam negeri menjadi terbatas, yang kemudian memicu kenaikan harga.
"Kami melihat adanya peningkatan signifikan dalam volume ekspor kelapa ke China, Vietnam, dan Thailand dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini secara langsung mempengaruhi ketersediaan kelapa di pasar domestik dan berdampak pada harga," ujar perwakilan BPS dalam konferensi pers.
Dampak Kenaikan Harga pada Konsumen
Kenaikan harga kelapa ini tentu saja dirasakan dampaknya oleh konsumen, terutama mereka yang bergantung pada kelapa sebagai bahan baku utama dalam industri makanan dan minuman, serta kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang mengeluhkan peningkatan biaya produksi akibat mahalnya harga kelapa.
"Kami sangat merasakan dampaknya. Harga kelapa naik, otomatis biaya produksi kami juga naik. Kami terpaksa menaikkan harga jual produk, tapi kami khawatir pelanggan akan beralih ke produk lain," keluh seorang pemilik usaha kue tradisional di Jakarta.
Penurunan Harga Mulai Terjadi
Namun, BPS juga mengindikasikan bahwa harga kelapa di dalam negeri mulai menunjukkan tren penurunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan produksi kelapa lokal dan upaya pemerintah untuk menstabilkan harga.
"Kami melihat ada indikasi penurunan harga dalam beberapa minggu terakhir. Ini adalah hasil dari upaya berbagai pihak, termasuk pemerintah dan petani kelapa, untuk meningkatkan produksi dan memastikan pasokan yang cukup di pasar domestik," jelas perwakilan BPS.
Upaya Pemerintah Menstabilkan Harga
Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk menstabilkan harga kelapa, termasuk memberikan subsidi kepada petani kelapa, meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat distribusi kelapa, dan melakukan koordinasi dengan para eksportir untuk memastikan pasokan kelapa tetap terjaga di dalam negeri.
Selain itu, pemerintah juga mendorong diversifikasi produk kelapa, sehingga petani tidak hanya bergantung pada penjualan kelapa mentah, tetapi juga dapat mengolahnya menjadi produk bernilai tambah seperti minyak kelapa, santan bubuk, dan produk olahan kelapa lainnya.
Harapan untuk Stabilitas Harga
Dengan berbagai upaya yang telah dan akan terus dilakukan, diharapkan harga kelapa di dalam negeri dapat kembali stabil dan terjangkau bagi konsumen. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga kelapa dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi kepentingan petani kelapa serta konsumen.
"Kami akan terus memantau perkembangan harga kelapa dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan harga tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat," tegas perwakilan pemerintah.
Kesimpulan
Lonjakan ekspor kelapa ke negara-negara Asia telah menyebabkan kenaikan harga di pasar domestik, yang berdampak pada konsumen dan pelaku usaha. Namun, dengan upaya pemerintah dan peningkatan produksi lokal, harga kelapa mulai menunjukkan tren penurunan. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga kelapa dan melindungi kepentingan semua pihak terkait.
Sumber: detik.com