Opini & Editorial 10 Jun 2025, 14:29

Analisis: Prospek Investasi Hijau di Indonesia - Tinjauan Ekonomi dari Faisal Basri

Analisis: Prospek Investasi Hijau di Indonesia - Tinjauan Ekonomi dari Faisal Basri Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Di tengah isu perubahan iklim global dan kebutuhan mendesak untuk pembangunan berkelan...

Analisis: Prospek Investasi Hijau di Indonesia - Tinjauan Ekonomi dari Faisal Basri

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Di tengah isu perubahan iklim global dan kebutuhan mendesak untuk pembangunan berkelanjutan, ekonom senior Faisal Basri memberikan tinjauan mendalam mengenai prospek investasi hijau di Indonesia. Dalam analisisnya, Faisal Basri menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui insentif dan kebijakan yang mendukung energi terbarukan serta praktik bisnis berkelanjutan.

Investasi hijau, yang mencakup sektor energi terbarukan, pengelolaan limbah, transportasi berkelanjutan, dan pertanian organik, dipandang sebagai pilar penting dalam transformasi ekonomi Indonesia menuju model yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Faisal Basri menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor-sektor ini, mengingat sumber daya alam yang melimpah dan kebutuhan energi yang terus meningkat.

"Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, mulai dari tenaga surya, air, angin, hingga panas bumi. Ini adalah modal penting yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk menarik investasi hijau," ujar Faisal Basri dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan oleh [Nama Lembaga/Media].

Namun, Faisal Basri juga menyoroti sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk mewujudkan potensi investasi hijau di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah regulasi yang belum sepenuhnya mendukung pengembangan energi terbarukan dan praktik bisnis berkelanjutan. Ia mencontohkan, proses perizinan yang rumit dan tumpang tindih, serta kurangnya insentif fiskal yang menarik bagi investor.

"Pemerintah perlu mereformasi regulasi yang menghambat investasi hijau. Permudah proses perizinan, berikan insentif fiskal yang menarik, dan pastikan adanya kepastian hukum bagi investor," tegas Faisal Basri.

Selain regulasi, Faisal Basri juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor energi terbarukan dan bisnis berkelanjutan. Ia mengatakan, Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten untuk mengoperasikan dan memelihara infrastruktur energi terbarukan, serta mengembangkan teknologi hijau.

"Investasi pada pendidikan dan pelatihan SDM di bidang energi terbarukan dan bisnis berkelanjutan sangat penting. Kita harus menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di sektor ini," kata Faisal Basri.

Dalam analisisnya, Faisal Basri juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mengembangkan investasi hijau di Indonesia. Ia mengatakan, pemerintah harus menjadi fasilitator dan regulator yang efektif, sektor swasta harus berinvestasi dan berinovasi, dan masyarakat sipil harus mengawasi dan memberikan masukan.

"Investasi hijau membutuhkan pendekatan kolaboratif. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif," ujar Faisal Basri.

Faisal Basri juga mengingatkan bahwa investasi hijau bukan hanya tentang keuntungan ekonomi, tetapi juga tentang keberlanjutan lingkungan dan sosial. Ia mengatakan, investasi hijau harus memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

"Investasi hijau harus inklusif dan berkelanjutan. Kita harus memastikan bahwa investasi ini memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk masyarakat lokal dan generasi mendatang," kata Faisal Basri.

Sebagai penutup, Faisal Basri menekankan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam investasi hijau di kawasan Asia Tenggara. Namun, untuk mewujudkan hal ini, Indonesia harus berani melakukan reformasi regulasi, meningkatkan kapasitas SDM, dan mendorong kolaborasi antara semua pihak. Dengan langkah-langkah yang tepat, investasi hijau dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.

Sumber: cnbcindonesia.com