Opini & Editorial 19 Jun 2025, 05:09

Analisis Ekonomi: Dampak Kenaikan Harga Energi Global Terhadap UMKM Indonesia - Kolom Analis Ekonomi Republika

Analisis Ekonomi: Dampak Kenaikan Harga Energi Global Terhadap UMKM Indonesia JAKARTA – Kenaikan harga energi global menjadi tantangan serius bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Ind...

Analisis Ekonomi: Dampak Kenaikan Harga Energi Global Terhadap UMKM Indonesia

JAKARTA – Kenaikan harga energi global menjadi tantangan serius bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Fluktuasi harga energi ini menggerus keuntungan dan daya saing UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Analis Ekonomi Republika menyoroti perlunya kebijakan pemerintah yang tepat untuk melindungi sektor UMKM dari dampak negatif ini.

UMKM di Indonesia, yang jumlahnya mencapai jutaan, sangat bergantung pada energi untuk menjalankan kegiatan operasional mereka. Mulai dari transportasi bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk, semua memerlukan energi. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, dan gas secara langsung meningkatkan biaya produksi UMKM.

"Kenaikan harga energi ini seperti pedang bermata dua bagi UMKM," ujar Analis Ekonomi Republika dalam keterangannya, Rabu (19/06/2025). "Di satu sisi, mereka harus menanggung biaya produksi yang lebih tinggi. Di sisi lain, mereka khawatir kehilangan pelanggan jika menaikkan harga jual produk."

Situasi ini diperparah dengan kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Perang di Ukraina, misalnya, telah menyebabkan gangguan pasokan energi yang signifikan, mendorong harga energi global melonjak. Selain itu, kebijakan transisi energi di berbagai negara juga mempengaruhi dinamika harga energi.

Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan ini. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  1. Subsidi Energi Tepat Sasaran: Pemerintah dapat memberikan subsidi energi kepada UMKM yang benar-benar membutuhkan. Subsidi ini harus didesain secara tepat sasaran agar tidak disalahgunakan.

  2. Efisiensi Energi: Pemerintah perlu mendorong UMKM untuk melakukan efisiensi energi. Program pelatihan dan pendampingan dapat membantu UMKM mengadopsi teknologi dan praktik hemat energi.

  3. Diversifikasi Sumber Energi: UMKM perlu didorong untuk menggunakan sumber energi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan, seperti energi surya atau biogas. Pemerintah dapat memberikan insentif bagi UMKM yang beralih ke energi terbarukan.

  4. Penguatan Koperasi dan Kelompok Usaha: UMKM dapat memperkuat posisi tawar mereka dengan bergabung dalam koperasi atau kelompok usaha. Melalui kerjasama, mereka dapat membeli energi secara kolektif dengan harga yang lebih murah.

  5. Stabilisasi Harga: Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga energi di dalam negeri. Hal ini dapat dilakukan dengan mengelola stok energi, mengatur impor dan ekspor, serta memberantas praktik spekulasi.

Selain langkah-langkah tersebut, pemerintah juga perlu menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM. Kemudahan akses permodalan, pelatihan keterampilan, dan dukungan pemasaran dapat membantu UMKM meningkatkan daya saing mereka.

Analis Ekonomi Republika menekankan bahwa melindungi UMKM adalah investasi jangka panjang bagi perekonomian Indonesia. UMKM merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja, dan penyumbang devisa negara.

"Jika UMKM kuat, maka ekonomi Indonesia juga akan kuat," tegasnya. "Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus kepada sektor ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi mereka dari dampak negatif kenaikan harga energi global."

Diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, UMKM Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Sumber: news.republika.co.id