9 Juli Hari Satelit Palapa, Ini Sejarah dan Perkembangannya
9 Juli Hari Satelit Palapa, Ini Sejarah dan Perkembangannya JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tanggal 9 Juli, Indonesia memperingati Hari Satelit Palapa. Hari penting ini menandai peluncuran satelit pertam...
9 Juli Hari Satelit Palapa, Ini Sejarah dan Perkembangannya
JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tanggal 9 Juli, Indonesia memperingati Hari Satelit Palapa. Hari penting ini menandai peluncuran satelit pertama milik Indonesia, Palapa A1, yang menjadi tonggak awal era komunikasi satelit nasional. Satelit Palapa A1 diluncurkan pada 9 Juli 1976, dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, membawa harapan untuk menyatukan Nusantara melalui teknologi komunikasi.
Peluncuran Palapa A1 menjadi langkah monumental bagi Indonesia, menjadikannya negara berkembang pertama di dunia yang mengoperasikan sistem satelit komunikasi domestik. Proyek ambisius ini dirancang oleh Hughes Aircraft Company, perusahaan asal Amerika Serikat, dan diselesaikan dalam waktu 17 bulan.
Pada 9 Juli 1976 pukul 06.31 WIB, Presiden Soeharto beserta sejumlah pejabat tinggi negara menyaksikan langsung peluncuran satelit Palapa A1 melalui Stasiun Pengendali Utama (SPU) di Cibinong, Bogor. Momen bersejarah ini menandai babak baru dalam perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia.
Nama "Palapa" yang dipilih untuk satelit ini memiliki makna mendalam. Terinspirasi dari Sumpah Palapa yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada pada abad ke-14, nama ini melambangkan semangat persatuan Nusantara.
Dalam buku "Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya" (1989), Soeharto menjelaskan alasan di balik pemilihan nama Palapa. Ia menyadari pentingnya sistem komunikasi satelit domestik untuk memperlancar komunikasi antarpulau di Indonesia.
"Karena itulah sistem satelit domestik itu kita beri nama Palapa sebagai lambang terjelmanya (mewujudnya) sumpah Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara," kata Soeharto.
Setelah kesuksesan Palapa A1, Indonesia terus mengembangkan sistem satelit komunikasi nasional dengan meluncurkan generasi-generasi berikutnya, termasuk Palapa A2, Palapa B1, Palapa B2, Palapa B2P, Palapa B2R, Palapa B4, Palapa C1, dan Palapa D.
Sebagian besar satelit Palapa diproduksi oleh Hughes Space and Communications Company (kini Boeing Satellite Systems) dan diluncurkan dengan wahana antariksa milik NASA maupun China Great Wall Industry Corporation (CGWIC).
Kehadiran satelit Palapa membawa perubahan signifikan dalam sistem komunikasi nasional. Akses layanan telepon, siaran televisi, dan konektivitas ke wilayah-wilayah terpencil menjadi lebih merata dan efisien. Sebelum era internet, satelit Palapa menjadi tulang punggung komunikasi antarpulau di Indonesia.
Satelit Palapa juga memperkuat infrastruktur komunikasi untuk pemerintahan dan sektor swasta. Jaringan yang dibangun menjadi fondasi penting bagi pengembangan sistem telekomunikasi Indonesia hingga saat ini, termasuk melalui kehadiran satelit Telkom, BRIsat, dan rencana satelit multifungsi SATRIA.
Peringatan Hari Satelit Palapa setiap tanggal 9 Juli menjadi momentum untuk mengenang sejarah panjang perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia. Satelit Palapa bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga simbol persatuan dan kemajuan bangsa.
Sumber: news.detik.com