Teknologi & Sains 07 Jul 2025, 22:56

7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia, Ini Alasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti

7 Juli Resmi Jadi Hari Pustakawan Indonesia, Ini Alasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menetapkan tanggal 7 Juli sebaga...

7 Juli Resmi Jadi Hari Pustakawan Indonesia, Ini Alasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menetapkan tanggal 7 Juli sebagai Hari Pustakawan Indonesia. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan peran penting pustakawan dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Pengumuman penetapan Hari Pustakawan Indonesia ini disampaikan langsung oleh Abdul Mu’ti di Jakarta pada Senin (7/7/2025). Ia menegaskan bahwa pustakawan memiliki peran krusial dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan, memperkuat literasi informasi, membentuk karakter bangsa, serta berkontribusi dalam pembangunan peradaban Indonesia secara keseluruhan.

"Merujuk hasil Kongres XV Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) yang digelar pada 1–4 November 2022 di Surabaya, maka melalui Keputusan Mendikdasmen Nomor: 81/M/2025 pada 25 Juni 2025, ditetapkan bahwa 7 Juli menjadi Hari Pustakawan Indonesia," jelas Mu’ti, seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa penetapan Hari Pustakawan Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya literasi dan peran vital perpustakaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, penetapan ini juga menjadi bentuk apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pustakawan yang selama ini menjadi ujung tombak dalam pengelolaan informasi dan pembelajaran sepanjang hayat.

Meskipun ditetapkan sebagai hari penting, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Hari Pustakawan Indonesia bukanlah hari libur nasional. Sebaliknya, momen ini diharapkan menjadi wahana refleksi untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan sistem perpustakaan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh pelosok negeri.

"Hari ini diharapkan bisa membangkitkan semangat pustakawan Indonesia untuk terus berinovasi dan menjadi inspirasi bagi masyarakat," imbuh Mu’ti.

Selain menetapkan Hari Pustakawan Indonesia, Mendikdasmen Abdul Mu’ti juga menyampaikan rencana strategis untuk meningkatkan kompetensi para guru yang selama ini merangkap tugas sebagai pustakawan di sekolah-sekolah. Rencananya, akan diselenggarakan pelatihan khusus yang mencakup dasar-dasar ilmu kepustakawanan agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan lebih profesional.

"Selama ini kan biasanya guru ditunjuk merangkap sebagai pustakawan. Ini sudah cukup baik dalam situasi terbatas, tapi tetap perlu pelatihan khusus. Misalnya pelatihan singkat pustakawan tingkat dasar," ungkapnya.

Abdul Mu’ti menyadari bahwa para guru yang merangkap sebagai pustakawan umumnya tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang kepustakawanan. Meskipun demikian, mereka telah menjalankan fungsi kepustakawanan di sekolah dengan baik, meski dalam keterbatasan.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah siap menjalin kerja sama erat dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dalam menyelenggarakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Diharapkan, melalui pelatihan ini, para guru yang merangkap sebagai pustakawan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola perpustakaan sekolah secara profesional.

Penetapan Hari Pustakawan Indonesia dan rencana pelatihan bagi guru yang merangkap sebagai pustakawan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi di Indonesia. Dengan peran serta aktif para pustakawan dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan perpustakaan dapat menjadi pusat pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sumber: kompas.com