5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini
5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini OTTAWA, Kanada - Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat seiring dengan aksi saling serang antara Israel dan Iran. Di tengah konflik yang berkecamuk, Kans...
5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini
OTTAWA, Kanada - Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat seiring dengan aksi saling serang antara Israel dan Iran. Di tengah konflik yang berkecamuk, Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan dukungan kuat untuk Israel, bahkan menyebut negara itu melakukan "pekerjaan kotor untuk kita semua" dalam melawan Iran. Pernyataan ini disampaikan Merz di sela-sela KTT G7 di Kanada pada Rabu (18/6/2025).
"Ini adalah pekerjaan kotor yang dilakukan Israel untuk kita semua. Kita juga adalah korban dari rezim ini. Rezim mullah ini telah membawa kematian dan kehancuran bagi dunia," ujar Merz dalam wawancara dengan televisi ZDF.
Selain dukungan Jerman terhadap Israel, berikut adalah rangkuman berita internasional lain yang menarik perhatian pembaca hari ini:
1. Timur Tengah Memanas, 4 Pesawat Pengebom AS Ditempatkan di Diego Garcia
Di tengah panasnya konflik Israel-Iran, Amerika Serikat (AS) dilaporkan menempatkan empat pesawat pengebom Stratofortress di pangkalan Diego Garcia, sebuah pulau strategis di Samudra Hindia. Keberadaan pesawat-pesawat ini terungkap melalui citra satelit terbaru yang dirilis oleh Planet Labs.
Pangkalan Diego Garcia, yang disewakan kepada AS oleh Inggris, merupakan salah satu fasilitas militer utama Washington di kawasan Asia-Pasifik. Pangkalan ini sebelumnya digunakan sebagai pusat bagi pesawat pengebom dan kapal jarak jauh selama perang di Afghanistan dan Irak. Penempatan pesawat pengebom ini mengindikasikan peningkatan kehadiran militer AS di kawasan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan.
2. Terus Diserang Iran, Israel Mulai Kehabisan Stok Pencegat Rudal
Israel dilaporkan mulai mengalami kekurangan stok pencegat rudal Arrow, di tengah serangan udara yang terus dilancarkan oleh Iran. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan Israel untuk mencegat dan melawan rudal balistik jarak jauh dari Iran jika konflik terus berlanjut.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan kepada Wall Street Journal dan Reuters bahwa Israel mungkin kesulitan mempertahankan diri dari serangan rudal Iran jika stok pencegat rudal mereka menipis. Situasi ini menyoroti kerentanan Israel dan ketergantungannya pada bantuan militer dari AS.
3. GBU-57, Bom Khusus AS yang Bisa Hancurkan Situs Nuklir Bawah Tanah Iran
Di tengah ancaman konflik yang lebih luas, perhatian tertuju pada GBU-57, bom penghancur bunker milik AS. Bom seberat 30.000 pon (13.607 kg) ini disebut-sebut sebagai satu-satunya senjata yang mampu menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang terkubur jauh di bawah tanah.
GBU-57 mampu menembus 200 kaki (61 meter) di bawah tanah sebelum meledak. Senjata yang sangat kuat ini tidak ada dalam gudang senjata Israel, sehingga memicu spekulasi tentang potensi keterlibatan AS dalam konflik yang lebih dalam.
4. Memanas! AS Kirim Lebih Banyak Jet Tempur ke Timur Tengah
AS terus memperkuat posisi militernya di Timur Tengah dengan mengirimkan skuadron jet tempur tambahan ke kawasan tersebut. Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dilaporkan telah memberikan sejumlah opsi militer kepada Presiden Donald Trump, termasuk kemungkinan pengerahan aset militer lebih lanjut. Trump sendiri telah melontarkan peringatan keras terhadap Iran, termasuk ancaman terselubung terhadap pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Peningkatan kehadiran militer AS menunjukkan komitmen Washington untuk melindungi kepentingan dan sekutunya di kawasan tersebut.
Kesimpulan
Situasi di Timur Tengah tetap tegang dan tidak dapat diprediksi. Dukungan Jerman untuk Israel, penempatan pesawat pengebom AS, dan potensi kekurangan rudal pencegat Israel semakin menambah kompleksitas konflik. Dunia internasional terus memantau perkembangan situasi dengan cermat, berharap agar eskalasi lebih lanjut dapat dihindari dan solusi damai dapat ditemukan.
Sumber: news.detik.com