15 Juli 2025 Menjadi Momen Hari Pelukan Anak Sedunia dan Hari Keterampilan Pemuda
15 Juli 2025: Hari Pelukan Anak Sedunia dan Hari Keterampilan Pemuda, Momentum untuk Generasi Hebat JAKARTA, TRIBUNJAMBI.COM – Tanggal 15 Juli 2025 diperingati secara global sebagai Hari Pelukan Anak...
15 Juli 2025: Hari Pelukan Anak Sedunia dan Hari Keterampilan Pemuda, Momentum untuk Generasi Hebat
JAKARTA, TRIBUNJAMBI.COM – Tanggal 15 Juli 2025 diperingati secara global sebagai Hari Pelukan Anak Sedunia (Global Hug Your Kids Day) dan Hari Keterampilan Pemuda Sedunia (World Youth Skills Day). Dua peringatan ini menyoroti pentingnya kasih sayang dalam keluarga dan pemberdayaan generasi muda melalui pendidikan keterampilan, dua aspek krusial dalam kehidupan.
Hari Pelukan Anak Sedunia: Sentuhan Kasih Sayang yang Universal
Setiap hari Senin ketiga di bulan Juli diperingati sebagai Hari Pelukan Anak Sedunia. Pada tahun 2025, momen ini jatuh pada tanggal 15 Juli. Peringatan ini mengajak orang tua di seluruh dunia untuk lebih ekspresif dalam menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak mereka, terutama melalui pelukan.
Menurut situs National Today, berpelukan adalah praktik yang dilakukan di hampir semua budaya di dunia. Pelukan bukan hanya sekadar bentuk cinta yang lembut, tetapi juga sarat dengan manfaat emosional dan fisik. Pelukan terbukti dapat meningkatkan hormon oksitosin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, menurunkan stres, dan memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.
Peringatan ini bermula dari kisah pribadi seorang pria Amerika bernama Mark Hug, yang kehilangan putranya karena kanker. Ia menyadari bahwa pelukan yang dulu sering ia berikan menjadi kenangan paling berharga. Sejak saat itu, ia mengajak para orang tua di seluruh dunia untuk tidak melewatkan satu hari pun tanpa memeluk anak-anak mereka.
Dengan latar belakang tersebut, Hari Pelukan Anak Sedunia menjadi pengingat penting bahwa kasih sayang tidak cukup hanya dirasakan, tetapi juga perlu dinyatakan. Satu pelukan hangat dapat menjadi fondasi kuat bagi tumbuh kembang anak yang sehat secara emosional.
Hari Keterampilan Pemuda Sedunia: Mempersiapkan Generasi Tangguh
Bersamaan dengan itu, tanggal 15 Juli juga diperingati sebagai Hari Keterampilan Pemuda Sedunia atau World Youth Skills Day, yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2014. Peringatan ini menjadi panggilan global untuk memperkuat pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan teknis bagi pemuda, agar mereka siap menghadapi tantangan dunia kerja dan perubahan global yang cepat.
Pada tahun 2025, Hari Keterampilan Pemuda Sedunia mengangkat tema “Skilling Teachers, Trainers and Youth for a Transformative Future” (Meningkatkan Keterampilan Guru, Pelatih, dan Pemuda untuk Masa Depan Transformatif). Tema ini menekankan pentingnya peran pendidik dan pelatih dalam membimbing generasi muda mengembangkan keterampilan yang relevan dengan era digital, inklusif, dan berkelanjutan.
PBB mencatat bahwa lebih dari 1 dari 5 pemuda di dunia tergolong NEET—Not in Education, Employment, or Training (tidak bersekolah, tidak bekerja, atau tidak mengikuti pelatihan). Kondisi ini menjadi peringatan bahwa banyak pemuda yang belum mendapat akses keterampilan yang memadai.
Oleh karena itu, Hari Keterampilan Pemuda Sedunia juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat sipil dalam menciptakan sistem pelatihan yang merata dan adaptif.
Di Indonesia, momentum ini dimanfaatkan untuk menguatkan pendidikan vokasi, inkubasi wirausaha muda, serta pelatihan berbasis kompetensi. Kementerian terkait pun mendorong peningkatan kualitas tenaga pengajar di bidang keterampilan dan peningkatan akses pelatihan bagi pemuda di daerah-daerah.
Dua Pilar Penting untuk Masa Depan
Dua peringatan yang jatuh pada 15 Juli ini mengajarkan bahwa membentuk generasi hebat dimulai dari dua hal: kasih sayang yang tulus di rumah dan bekal keterampilan yang memadai untuk menghadapi dunia. Pelukan dan pendidikan bukan sekadar simbol, tetapi fondasi masa depan umat manusia. Dengan memberikan kasih sayang yang cukup dan mempersiapkan keterampilan yang relevan, kita dapat menciptakan generasi yang tangguh, inovatif, dan mampu membawa perubahan positif bagi dunia.
Sumber: jambi.tribunnews.com