Game 10 Jul 2025, 04:56

10 Muharram 2025 Tanggal Berapa? Cek Kalender Hijriah Berikut Ini

10 Muharram 2025 Tanggal Berapa? Cek Kalender Hijriah Berikut Ini Jakarta - Umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menantikan datangnya 10 Muharram atau Hari Asyura setiap tahunnya. Hari ist...

10 Muharram 2025 Tanggal Berapa? Cek Kalender Hijriah Berikut Ini

Jakarta - Umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menantikan datangnya 10 Muharram atau Hari Asyura setiap tahunnya. Hari istimewa ini menjadi momen untuk memperbanyak amalan, salah satunya dengan melaksanakan puasa sunnah Asyura yang memiliki keutamaan besar. Lantas, kapan 10 Muharram 2025 jatuh? Berikut informasi lengkapnya beserta penjelasan mengenai puasa Asyura.

Setiap tanggal 10 Muharram, umat Islam berlomba-lomba meraih kebaikan dengan menunaikan puasa Asyura. Puasa ini memiliki sejarah panjang dan sempat mengalami perubahan hukum sebelum akhirnya ditetapkan sebagai sunnah.

Menurut buku "Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah" oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, puasa Asyura hukumnya sunnah. Nabi Muhammad SAW bahkan memiliki keinginan untuk melaksanakan puasa Tasua (9 Muharram) untuk membedakan puasa Asyura dengan amalan serupa yang dilakukan oleh penganut agama lain. Namun, beliau wafat sebelum sempat melaksanakan niat tersebut.

Perbedaan Penetapan 1 Muharram 1447 H

Tahun ini, terdapat perbedaan dalam penetapan awal Muharram 1447 H di Indonesia. Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan 1 Muharram jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Informasi ini dapat diverifikasi melalui Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Kementerian Agama dan Almanak Tahun 2025 terbitan Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro.

Namun, Muhammadiyah menetapkan 1 Muharram sehari lebih awal, yaitu Kamis, 26 Juni 2025.

"Dengan dasar ini, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Muharram 1447 H jatuh pada hari Kamis, 26 Juni 2025," demikian keterangan dari laman Masjid Muhammadiyah.

Dua Versi Tanggal 10 Muharram 2025

Perbedaan ini menyebabkan adanya dua versi tanggal 10 Muharram 2025:

  • Muhammadiyah: Sabtu, 5 Juli 2025
  • Pemerintah dan NU: Minggu, 6 Juli 2025

Tingkatan Puasa Asyura

Terdapat tiga tingkatan dalam melaksanakan puasa Asyura:

  1. Tingkat Pertama: Puasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.
  2. Tingkat Kedua: Puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram (paling banyak ditemukan dalam hadits).
  3. Tingkat Ketiga: Puasa hanya pada tanggal 10 Muharram saja.

Sebelum melaksanakan puasa Asyura, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa Tasua terlebih dahulu.

Tingkatan pertama didasarkan pada hadits Ibnu Abbas yang berbunyi, "Puasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya."

Meskipun derajat hadits tersebut dilemahkan oleh beberapa ulama seperti Imam asy-Syaukani dan Syaikh al-Albani, praktik puasa 9, 10, dan 11 Muharram tetap dibenarkan.

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar bagi umat Islam. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Penghapus Dosa Setahun Lalu:

    Nabi Muhammad SAW bersabda:

    صِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

    Artinya: "Puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no 1162)

  2. Puasa Paling Utama Setelah Ramadhan:

    Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram (suci) yang ditetapkan Allah SWT. Puasa pada bulan ini adalah yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

    أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

    Artinya: "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim no 1163)

  3. Perhatian Khusus Nabi SAW:

    مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

    Artinya: "Aku tidak pernah melihat Nabi SAW benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari Asyura dan puasa bulan Ramadhan." (HR Bukhari no 2006 dan Muslim no 1132)

Dengan mengetahui perbedaan penetapan awal Muharram, umat Islam dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakan puasa Asyura pada tanggal yang sesuai dengan keyakinan masing-masing. Semoga amalan yang dikerjakan di bulan Muharram ini diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan bagi kita semua.

Sumber: detik.com